Author name: admin

berita

Kuliah Lapangan ke Negeri Gajah Putih Part III

Okai gais, finally lima hari empat malam pun telah kami lalui di negeri yang terkenal dengan sebutan gajah putih dan kami pun mulai berkemas pulang pada tanggal 10 Oktober 2019 malam harinya. Dikarenakan bagasi yang akan kami bawa pulang banyak dan tidak membeli bagasi pada saat pemesanan tiket pesawat, kami pun memutuskan untuk pergi ke Khao San Road untuk mencari tas yang berukuran besar untuk memasukan semua bagasi kami bersama Mr. Blank On. Singkat cerita kami pun mendapatkan tas dengan harga 500 Bath atau kisaran Rp. 250.000 setelah tawar menawar yang dilakukan. Jadi, tips nih kalau berbelanja di night market Thailand, kalian harus bisa tawar menawar harga gais kalau ga kalian bakal rugi sendiri. Setelah itu kami kembali ke hotel dan berkemas untuk kepulangan keesokan harinya. Keesokan harinya tepat tanggal 11 Oktober 2019 sebelum meninggalkan hotel untuk ke bandara, kami sarapan dengan membeli makanan di 7-Eleven dan tepat pukul 6 pagi kami menuju Bandara Don Mueang untuk kembali ke Indonesia. Jadi dapat dikatakan bahwa kami kembali melalui bandara yang berbeda dengan bandara ketika ketibaan di negeri ini. Sesampainya di bandara, kami melakukan check in dan proses imigrasi yang memakan waktu sekitar 1 jam dikarenakan terdapat masalah dalam prosesnya. Dikarenakan hal tersebut, penerbangan yang seharusnya berangkat pukul 9 waktu setempat mengalami delay dan keberangkatan diundur pukul 12 siang. So, tidak selamanya maskapai yang delay itu dikarenakan pesawatnya jelek loh gais tapi juga bisa karena kita, penumpang yang mengalami permasalahan saat check-in, jadi jangan hanya menilai dari satu sisi saja ya gais. Back to topic, sebelum boarding-time kami menunggu dulu nih dan salah satunya Mr. Blank On eksis untuk foto-foto di bandara ini dan beliau juga berkesempatan untuk menunggu di lounge nya loh gais, enak banget kan ga kaya kami mahasiswanya yang terlantar di luar.  Ketika sudah pukul 12 siang, penerbangan pun dilakukan dan kami transit di Malaysia selama kurang lebih 6 jam. Setibanya di Malaysia, kami pun memutuskan untuk memesan makan siang seperti Mie Laksa dan Nasi Lemak yang merupakan makanan khas Malaysia dikarenakan sudah lapar banget. Setelah memesan makanan, beberapa dari kami memutuskan untuk duduk sambil bercerita sembari menunggu waktu keberangkatan ke Jakarta dan beberapa dari kami ada yang melakukan pijat di kursi pijat yang telah disediakan pihak bandara plus ada juga yang keliling bandara internasional Kuala Lumpur. Setelah waktu menunjukkan pukul 16 waktu setempat, kami pun memutuskan untuk menuju ke imigrasi dan menunggu boarding time hingga saatnya kami berangkat ke Jakarta pukul 19 waktu setempat. Kami pun tiba di tanah air tepatnya Jakarta, Indonesia kisaran jam 9 malam. Namun setibanya kami di Bandara Soekarno-Hatta, kami disibukkan dengan pengurusan imigrasi dan bagasi yang kami bawa dari Bangkok, Thailand. Hal-hal tersebut memakan waktu sekitar 1 jam dan kami pun baru keluar dari bandara sekitar jam 10 malam.  Setelah mobil penjemputan kami tiba, kami pun berpisah dengan Bapak Yossy dikarenakan beliau masih harus di Jakarta sedangkan kami harus kembali ke Yogyakarta menghadapi realita kembali. Perjalanan yang kami tempuh untuk tiba di Yogyakarta kurang lebih sekitar 12 jam. Ketika ditengah perjalanan, kami memutuskan untuk berhenti dikarenakan kami kelaparan setelah makan siang terakhir di bandara internasional Kuala Lumpur. Setelah itu, kami pun melanjutkan perjalanan dan tiba di Yogyakarta tepatnya Universitas Atma Jaya Yogyakarta Gedung Bonaventura jam setengah 11 siang. Perjalanan yang melelahkan memang namun pengalaman dan momen bersama teman, dosen, dan tempat baru yang kami kunjungi selama di Singapura, Bangkok, Malaysia tersebut adalah yang paling berharga dibandingkan rasa lelah kami. Jadi, sekian nih gais akhir cerita dari kami baik dari berangkat sampai kembali ke Yogyakarta. Kalau kalian ingin menambah pengalaman dan memang didukung baik dari finansial plus keluarga, yuk ikutan kuliah lapangan ke luar negeri *kalau dibuka kelasnya kembali ya gais*, see ya di next time!

berita

Kuliah Lapangan ke Negeri Gajah Putih Part II

  Finally, sudah memasuki hari berikutnya setelah kami beristirahat dari lelahnya perjalanan yang kami tempuh dari Indonesia hingga tiba di Bangkok, Thailand, dan tibalah saatnya bagi kami untuk melakukan kunjungan ke perusahaan. Sebelumnya, untuk cerita mengenai keberangkatan dapat dibaca di part I ya. Kembali ke topik, di negeri ini kami mengunjungi 2 perusahaan yaitu Ichitan dan Bangkok Post.      Perusahaan pertama yang kami kunjungi pada 8 Oktober 2019 adalah Ichitan. Ichitan merupakan perusahaan minuman Thailand yang memproduksi minuman teh hijau, minuman herbal, minuman berperisa buah, hingga minuman energi yang tidak hanya dipasarkan di Thailand tetapi juga diekspor ke negara lain.    Perusahaan Ichitan terletak di kota Ayutthaya dan memakan waktu sekitar 40-50 menit dari pusat kota Bangkok. Ketika tiba di perusahaan ini, kami amazed banget dengan bangunan hingga interior dari perusahaannya. Ichitan sendiri menyebut dirinya dengan Ichitan Green Factory dimana proses industrinya tidak memberikan efekyang buruk terhadap lingkungan.    Kami pun disambut oleh salah satu tour guide dari Ichitan dan melaksanakan tour di perusahaan Ichitan dimana kami diajak untuk menambah wawasan mengenai sejarah teh, produksi botol plastik, hingga bagaimana mereka menggunakan teknologi dalam proses industrinya yang tentunya ramah bagi lingkungan. Dapat dikatakan bahwa mengunjungi Ichitan saja sudah seperti mengunjungi 2 hingga 3 perusahaan dikarenakan pabrik yang mereka miliki sangat berbeda, sudah sangat modern, dan hampir keseluruhan proses produksi menggunakan teknologi, SDM yang sangat sedikit untuk memantau proses produksi. Selain itu hal menarik lainnya adalah cara bagaimana mereka mengatur biaya, hingga bagaimana mereka berperan aktif dalam lingkungan dan juga masyarakat Thailand. Pokoknya keren banget dan most visited banget ini perusahaan! *tidak diendorse ya*  ​    Setelah menyelesaikan tour sekitar 2 jam, kami pun dipersilahkan untuk mengambil salah satu minuman untuk kami konsumsi dan tentunya gratis hehe. Ichitan sendiri juga membuka tour bagi siapa saja yang ingin melihat langsung proses produksi Ichitan dan menambah wawasannya mengenai teh dan hal-hal yang berhubungan dengan Ichitan. Selain itu, Ichitan juga membuka gerai seperti Gelato hingga gerai yang menjual souvenir seperti kaos yang terbuat dari botol plastik, topi, dan lainnya. Perusahaan Ichitan sangatlah worthed untuk dikunjungi selain menambah wawasannya yang banyak, tempatnya juga sangatlah bagus sehingga bisa menambah koleksi foto seperti yang sudah disebutkan sebelumnya hehe. Sebelum meninggalkan Ichitan, tentunya ada penyerahan kenang-kenangan dari Kaprodi kita nih a.k.a Mr. Blank On dan foto bersama dengan patungnya Mr. Tan yang merupakan big bossnya Ichitan nih gais. Kemudian pada 10 Oktober 2019, kami melakukan kunjungan ke perusahaan kedua yaitu Bangkok Post. Bangkok Post merupakan perusahaan surat kabar Thailand yang sehari-hari mencetak surat kabar dalam bahasa Inggris yang melakukan penerbitan pertamanya pada 1 Agustus 1946. Tidak hanya di pusat kota Bangkok, tetapi koran-koran mereka juga didistribusikan ke negara tetangga seperti Laos, Kamboja dan Vietnam. Sudah beberapa tahun belakangan ini Bangkok Post mulai mendigitalisasi surat kabar mereka. Selain berita berbahasa Inggris, berita dengan bahasa Thailand juga mereka unggah pada situs yang mereka punya agar dapat dibaca oleh masyarakat Thailand.  Selama di Bangkok Post, kami diperlihatkan bagaimana mereka menggunakan sistem informasi untuk membantu proses bisnis yang mereka jalankan. Dahulu mereka menyimpan semua arsip koran yang pernah diterbitkan dalam bentuk kliping, namun semenjak banjir besar yang melanda Thailand pada tahun 2011 mereka mulai beralih ke penyimpanan database sebagai tempat mengarsipkan berita-berita yang pernah mereka terbitkan. Tetapi hingga saat ini, mereka masih mengarsipkannya dalam bentuk kliping sebagai cadangan jika terjadi sesuatu terhadap sistem database mereka. Memang sih terkesan ribet dan kenapa tidak salah satunya saja, tapi ini dapat dikatakan sebagai planning jika salah satunya terjadi apa-apa so it’s one of right step.  Selain itu, kami diajak berkeliling kantor Bangkok Post baik dari mengunjungi tim editorial, tim yang menangani pengarsipan data, hingga tim yang memastikan segala sesuatunya telah berjalan dengan baik sebelum berita disalurkan ke percetakan untuk mencetak berita keesokan harinya. Bangkok Post sendiri juga memiliki karyawan asing dimana mereka mengatakan bahwa hal ini sangat membantu mereka dalam menyusun tutur kalimat di berita yang akan mereka salurkan. Namanya juga perusahaan lokal yang memproduksi konten bahasa inggris, jadi memang tetap diperlukan tenaga asing yang menguasai bahasa tersebut agar tidak terjadi misunderstanding dalam kontennya gais. Saat ini, memang tidak dapat dipungkiri bahwa persaingan di bidang media sangatlah ketat dan kompetitif. Salah satu strategi yang dilakukan oleh Bangkok Post dalam menghadapi tersebut adalah dengan mendigitalisasi surat kabar mereka sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Selain itu, mereka juga membeli surat kabar pesaingnya sebagai acuan ataupun referensi dalam menentukan berita dan bagaimana pesaingnya mampu menarik perhatian pembaca.    Setelah menyelesaikan tour selama kurang lebih 3 jam, kami pun melakukan sesi foto bersama dan penyerahan plakat yang diwakili oleh Mr. Blank On a.k.a Kaprodi kita. Kemudian, kami pun melanjutkan perjalanan kami ke Ratchada sebagai destinasi terakhir kami di hari terakhir karena keesokan paginya kami sudah kembali ke tanah air, Indonesia. Sekian untuk cerita mengenai kunjungan ke perusahaan di Thailand. Yuk lanjut ke cerita kepulangan kami untuk kembali ke Indonesia di part III, see ya!

berita

Kuliah Lapangan ke Negeri Gajah Putih Part I

   Halo teman-teman semuanya! Kali ini ada cerita baru nih dari mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Beberapa minggu yang lalu tepatnya sekitar 6 Oktober 2019, mahasiswa angkatan 2017 mengadakan kuliah lapangan. Kira-kira kuliah lapangan itu apa sih? Kuliah lapangan atau biasa disebut field trip merupakan suatu kegiatan kunjungan ke tempat tertentu di luar lingkungan kampus yang bertujuan untuk mempelajari sesuatu dari tempat tersebut.      Perjalanan kuliah lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 6 – 11 Oktober 2019 dengan tujuan ke negeri gajah putih yang merupakan salah satu destinasi favorit wisata di Asia, yaitu Thailand tepatnya Bangkok. Jumlah mahasiswa yang melaksanakan kuliah lapangan luar negeri ini cuma 11 orang termasuk dosen pendamping, eits tapi itu bukan berarti perjalanannya bakalan tidak seru dikarenakan orangnya sedikit. FYI, dosen pendamping kami ini dapat kalian panggil Mr. Blank On loh! Kenapa sih namanya Mr. Blank On? Karena sebut saja pak Yohanes atau Kaprodi kita ini mengenakan blangkon selama perjalanan ini berlangsung.     Kembali ke cerita perjalannya ya. Sebelum memulai perjalanan, kami semua harus berkumpul di kampus 3 Gedung Bonaventura sebagai titik kumpul untuk bergabung dengan mahasiswa kuliah lapangan dalam negeri yang akan pergi ke Jakarta. Perjalanan ini kami lakukan dengan jalur darat dari Yogyakarta ke Jakarta menggunakan bus yang memakan waktu selama 8 jam perjalanan dan dilanjutkan dengan jalur udara yang memakan waktu kurang lebih sekitar 12-13 jam untuk tiba di destinasi.     Waktu titik kumpul dilakukan pada 6 Oktober 2019 jam setengah 12 siang di depan terminal FBE. Sambil nungguin teman lainnya yang masih belum datang, kami pun sibuk mengecek dan memastikan kembali barang bawaan serta melakukan persiapan pribadi sebelum berangkat menuju Jakarta menggunakan bus. Pada jam 1 siang, seluruh mahasiswa yang akan melaksanakan kuliah lapangan sudah terkumpul dan diarahkan ke bus sesuai pembagian yang sudah dilakukan oleh panitia.       Pemberhentian pertama dilakukan di daerah SPBU terdekat untuk menumpang toilet. Kemudian perjalanan pun dilanjutkan melalui jalur tol untuk mempercepat waktu ketibaan kami di Jakarta. Pemberhentian kedua dilakukan di salah satu minimarket di daerah Salatiga, dimana hampir semua turun dari bus untuk pergi ke toilet dan juga belanja.    Perjalanan pun kami lanjutkan hingga waktu menunjukkan sudah waktunya makan malam sekitar jam setengah 6 sore sehingga kami pun berhenti di salah satu restoran makan. Setelah perut sudah terisi dengan makanan, kami pun melanjutkan perjalanan panjang menuju Jakarta. Selama perjalanan hampir semua mahasiswa tidur dengan lelap dikarenakan perjalanan yang sangat melelahkan. Sesampainya di Jakarta, kami melakukan transit di POP! Hotel Tebet untuk istirahat sebentar dan bersih diri sebelum melakukan aktivitas selanjutnya yaitu menuju bandara Soekarno-Hatta untuk melakukan penerbangan ke kota tujuan kami yaitu Bangkok, Thailand.      Ketika sudah tiba di bandara Soekarno-Hatta, kami memutuskan untuk melakukan sarapan di bandara dengan makanan yang sudah disediakan oleh pihak hotel sambil menunggu kedatangannya Bapak Yossy yang merupakan tour guide kami dalam melakukan perjalanan ini. Setelah semua anggota sudah lengkap, kami pun melakukan check-in dan boarding untuk melakukan perjalanan kami yang transit di Singapura terlebih dahulu. Saat sudah tiba di Singapura, kami harus melakukan antrian paspor sebagai tanda identitas kami memasuki wilayah negara lain yang memakan waktu yang sangat lama. Dikarenakan kami sudah kelaparan dan memasuki jam makan siang, kami pun memutuskan untuk makan siang di bandara Changi Singapura tepatnya terminal 2. Food court terminal 2 terletak di lantai 3 dan tenant makanannya banyak banget plus kalau ingin pesan makanan di sini kalian dapat memesannya menggunakan mesin yang sudah menampilkan tenant dan menu yang ditawarkan beserta harganya.      Untuk pembayarannya sendiri bisa menggunakan kartu kredit atau menggunakan uang tunai, jadi kalau misalnya kalian membayar dengan uang tunainya terdapat kembali bakalan ada slot yang mengembalikan sisa dari uang yang kita bayarkan. Setelah memesan makanan menggunakan mesin, maka akan terdapat struk nota pembayaran makanan yang juga terdapat nomor antrian untuk mengambil pesanan makanan berdasarkan tenant yang kita pilih. Jadi dapat dikatakan kalau mesin ini sudah terintegrasi dengan tenant-tenant yang terdapat di food court. Jika sudah selesai makan, disana juga disediakan tempat untuk meletakkan piring atau sisa makanan yang sudah kita lahap nih. Walaupun disana terdapat cleaning service yang akan mengambilnya tetapi penerapan self-service dari pemesanan makanan, pengambilan makanan hingga membersihkan makanan menjadi kebiasaan warga Singapura. Setelah makan siang selesai, kami berencana untuk pergi ke Jewel Changi Airport yang merupakan salah satu ikoniknya dari bandara ini gais karena masih ada sisa waktu sekitar 2 jam sebelum penerbangan ke Thailand. Untuk tiba di Jewel dari terminal 2 membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit dengan jalan kaki namun selain jalan kaki juga dapat menggunakan MRT tapi kita harus menunggu sekitar 15 menit untuk kedatangannya. Pada akhirnya kami memutuskan untuk jalan kaki dan ketika sudah dekat dengan Jewel kami menanyakan cara untuk masuk ke Jewel. Namun bad newsnya kami tidak dapat masuk ke sana dikarenakan harus keluar-masuk imigrasi plus waktu kami miliki tidak cukup maka kami pun kembali ke tempat check in transit di terminal 2 menggunakan MRT. Dibalik bad newsnya, kami tetap masih bisa melihat indahnya air terjun dan Canopy Bridge melalui MRT, tidak apa lah ya gais setidaknya bisa melihat dengan mata kepala sendiri bukan dari google ataupun instagram. Sesampainya di terminal 2, kami sudah memasuki boarding time untuk melanjutkan perjalanan ke Thailand dan untuk penerbangannya sendiri pada pukul 16.05 waktu setempat.

berita

Serunya berkunjung ke Tokopedia ditemani oleh Nakama

Pada hari Senin, 7 Oktober 2019, mahasiswa Prodi Sistem Informasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) melaksanakan kunjungan ke beberapa perusahaan ternama, salah satunya perusahaan teknologi besar di Indonesia yaitu Tokopedia. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi mata kuliah Kuliah Lapangan yang diampu oleh Bu Clara Hetty Primasari, S.T., M.Cs dan Bu Putri Nastiti, S.Kom., M.Eng. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa dan pertukaran informasi antara mahasiswa dan pihak Tokopedia. Sehingga mahasiswa mengetahui secara real bagaimana kondisi di dalam industri teknologi khususnya di perusahaan Tokopedia. Tokopedia merupakan perusahaan teknologi yang lebih dari sekedar market-place yang berlokasi di Jakarta dengan misi mencapai pemerataan ekonomi secara digital. Sejak didirikan pada tahun 2009, Tokopedia telah bertransformasi menjadi sebuah unicorn yang tidak hanya berpengaruh di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara. Walaupun demikian, pihak Tokopedia secara terbuka menerima kunjungan dari para mahasiswa. Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa didampingi oleh kakak-kakak pegawai yang bekerja di Tokopedia yang disebut dengan Nakama. Kegiatan berlangsung dalam beberapa sesi diantaranya sesi sharing dari kakak-kakak Nakama, room tour dan sharing dari kakak-kakak alumni UAJY yang bekerja di Tokopedia. Sesi sharing dari Nakama dibawakan oleh dua pembicara yaitu kak Jonathan dari bagian Business Digital dan kak Farah dari bagian Human Resources Department  (HRD). Kak Jonathan berbicara mengenai awal mula terbentuknya Tokopedia, dari yang awalnya hanya berupa perusahaan market-place hingga sekarang menjadi perusahaan besar business digital, selain itu kak Jonathan juga memberitahukan project-project yang akan segera dirilis Tokopedia dalam beberapa bulan kedepan. Selain kak Jonatha, kami juga ditemani oleh Kak Farah, ia berbicara mengenai bagaimana proses perekrutan pegawai di Tokopedia, suasana dan budaya kerja di Tokopedia, acara-acara yang rutin diadaikan oleh Tokopedia serta memberikan tips and trick untuk mahasiswa dalam proses lamaran magang dan perekrutan pegawai di Tokopedia. Di setiap pergantian pembicara diselingi oleh sesi tanya jawab. Sesi tanya jawab berlangsung sangat menyenangkan karena mahasiswa sangat antusias dengan rasa ingin tahu yang tinggi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Tokopedia, terlebih Tokopedia juga memberikan beberapa hadiah kepada mahasiswa yang bertanya. Setelah sesi sharing oleh Nakama, dilanjutkan dengan sesi room tour perusahaan Tokopedia. Kegiatan room tour adalah kegiatan yang sangat dinantikan oleh mahasiswa. Mahasiswa diajak berkeliling oleh para Nakama untuk melihat beberapa ruangan yang terdapat di Tokopedia, mulai dari pantry, meeting room, dan beberapa ruangan lainnya. Semua konsep ruangan Tokopedia mengedepankan kenyamanan, tidak terlalu formal sehingga Nakama merasa nyaman dalam bekerja. Setelah room tour, dilaksanakan sesi sharing oleh kakak-kakak alumni UAJY yang bekerja di Tokopedia. Kakak-kakak alumni membagikan informasi mengenai divisinya masing-masing beserta job desk-nya, pesan dan kesan selama bekerja di Tokopedia, serta tidak lupa memberikan motivasi kepada adik-adik mahasiswa. Selama kami berkunjung ke Tokopedia, kami sangat senang dikarenakan banyak sekali ilmu yang kami dapat sehingga dapat memberikan gambaran secara nyata akan dunia kerja terkhusus dunia industri teknologi. Terlebih, wejangan yang diberikan oleh kakak-kakak alumni UAJY yang sekarang bekerja di Tokopedia membuat kami lebih bersemangat lagi dalam berkuliah demi masa depan yang lebih cerah. #MulaiAjaDulu #MakeItHappenMakeItBetter

berita

Jakarta Smart City, Awal Perubahan Indonesia

Hello sahabat SI, gimana kuliah kalian, lancar? Artikel kali ini akan membahas tentang kuliah lapangan yang diselenggarakan pada tanggal 6-10 Oktober 2019 bagi mahasiswa angkatan 2017. Tenang saja nanti pada semester 5 kalian pasti akan dapat pengalaman ini. Pada saat kuliah lapangan kami mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi berbagai perusahaan yang ada di Jakarta dan Bandung salah satunya adalah JSC (Jakarta Smart City), apa itu Jakarta Smart City? Jakarta Smart City adalah pengaplikasian konsep smart city yang mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengetahui, memahami, dan mengontrol berbagai sumber daya di suatu kota dengan lebih efektif dan efisien, sehingga dapat memaksimalkan pelayanan publik, menyediakan solusi untuk masalah, dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Di bawah ini merupakan fitur-fitur yang disediakan Jakarta Smart City. Smart People Smart People merupakan kaum milenial yang memiliki talenta serta kreatifitas yang tinggi. Program yang mendukung Smart People ini adalah pendiikan abad-21, masyarakat inklusif, dan menghargai kreativitas. Smart Mobility Smart Mobility merupakan konsep baru yang menawarkan solusi untuk menekan angka kemacetan di Jakarta dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menggunakan angkutan umum yang disediakan oleh Pemprov Jakarta. Pemprov Jakarta juga telah menambah armada untuk angkutan umum yang ada di Ibukota Jakarta agar mempermudah masyarakat Ibukota dan tidak perlu menunggu terlalu lama. Smart Living Smart living merupakan konsep untuk membuat kota Jakarta menjadi lebih baik untuk ditempati oleh warga nya dengan menjaga keamanan dan kenyamanan serta hidup sehat. Smart Economy Smart Economy merupakan konsep dari Pemprov yang merangkul para pengusaha lokal agar bisa bersaing satu sama lain dengan adil dan juga menetapkan harga yang sesuai untuk kebutuhan pokok sehari-hari. Selain itu membantu para pengusaha untuk lebih kreatif dan up to date.  Smart Environment Smart Environment menerapkan konsep ramah lingkungan, hemat energi dan bangunan ramah lingkungan. Smart Government Smart Government menerapkan sistem transparansi kepada masyarakat Jakarta sehingga mereka bisa mengetahui perkembangan bagaimana pemerintah menjalankan tugas nya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan warga Jakarta untuk mengakses atau memanfaatkan Jakarta Smart City seperti melalui aplikasi mobile, sosial media. Walaupun kita tidak memiliki kuota untuk mengakses itu semua, kita bisa sms atau telepon untuk menghubungi customer service yang ada. Selain itu, berbagai data juga dapat diakses melalui website resmi Jakarta Smart City di portal smartcity.jakarta.go.id dengan berbasis  pemetaan seperti tracking busway, data penyakit, lokasi rumah sakit, biaya pertanahan di Jakarta, puskesmas, sekolah, peta eco-region, data kependudukan, pusat perbelanjaan, dan sebagainya. Warga juga dapat melihat keadaan terkini Jakarta melalui CCTV online yang terdiri lebih 7600 CCTV yang terintegrasi dengan pintu air, jalan raya, dan lainnya. Pemprov DKI Jakarta juga melakukan Smart Collaboration dengan 8 perusahaan digital yang terdiri dari 3 emerging startups, yaitu Nodeflux, duithape, dan Botika. Lima perusahaan digital raksasa, seperti Gojek, Grab, Tokopedia, Bukalapak dan Shopee . Delapan perusahaan ini akan mengawali program kolaborasi di bidang yang berbeda. Jakarta Smart City juga akan dikembangkan menjadi innovation hub dan living lab bagi ekosistem digital di DKI Jakarta. Dan nantinya Jakarta Smart City meningkatkan implementasi kota cerdas melalui teknologi dengan menjadi penghubung antara masyarakat dan pemerintah.

berita

Sejuknya Sambutan PT. KAI dalam Kunjungan Kuliah Lapangan Prodi Sistem Informasi UAJY

Pada tanggal 6-10 Oktober 2019 yang lalu mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta melakukan kunjungan Kuliah Lapangan. Kuliah Lapangan ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang bertujuan untuk memberi pengetahuan secara langsung tentang dunia kerja khususnya bidang Sistem Informasi secara langsung. Tahun ini mahasiswa SI berkesempatan mengunjungi Jakarta dan Bandung. Kunjungan dilakukan di 4 perusahaan diantaranya adalah Jakarta Smart City dan Tokopedia yang berada di Jakarta dan PT Transforma serta PT KAI yang berada di Bandung. Tepat pada 8 Oktober 2019 setelah kunjungan dari Jakarta kami menuju Bandung dan mengunjungi PT KAI yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan No 1, Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat. PT KAI menyambut kami dengan baik dan ramah, kami disambut oleh ibu Ida Widayati selaku Vice President Assessment & Human Resource Development PT KAI Persero. Suasana kantor yang sangat khas dan masih tradisional mempunyai kesan tersendiri bagi kami bisa melihat PT KAI. Pada sesi kali ini, Ibu Ida membawakan materi mengenai transformasi PT KAI yang seperti kini kita ketahui bahwa Kereta Api sudah tidak seperti dahulu, dilihat dari pelayanan, keamanan, fasilitas, dan yang lain sebagainya. PT KAI berhasil membawa perubahan yang luar biasa dan salah satu penunjang perubahan yaitu pengaruh dari Teknologi Informasi seperti kini tersedianya pelayanan melalui aplikasi yang bernama KAI Access, di mana semua bisa memesan, mengubah jadwal, membatalkan serta melihat jadwal tiket tanpa harus mengantri dan berdesak-desakan. Bukan hanya itu, PT KAI berhasil mengubah suasana kereta api yang dahulu kumuh dan berantakan serta banyak orang yang nekat naik di atas atap kini menjadi tertib, aman, nyaman, dan bersih serta tidak ada lagi orang yang naik di atas atap. Hal ini merupakan hasil dari penerapan Teknologi Informasi melalui sistem e-ticket. PT KAI benar-benar berkomitmen dalam pengembangan Teknologi Informasi dan akan terus berlanjut. Melihat luar biasa pentingnya Teknologi Informasi dapat merubah banyak aspek membuat kami yakin bahwa peran lulusan yang berkaitan dengan Teknologi Informasi khusunya Sistem Informasi mempunyai peranan penting dalam banyak bidang. Kami pun merasa bangga dan senang bisa hadir dan disambut oleh PT KAI. Hal lainnya yang membuat kami senang adalah pada saat itu Kota Bandung diguyur hujan mengingat sudah lama kami merasakan musim kemarau. Ini jadi kebahagiaan tersendiri bagi kami bisa merasakan dingin Kota Bandung yang sebenarnya. Terimakasih PT KAI dan Kota Bandung yang telah menyambut kami dengan hangat.

berita

Upskilling dan Reskilling untuk Menghadapi Era 4.0

Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HIMSI) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menyelenggarakan Talk Show dengan tema “Towards Creative Indonesia with Information System in 4.0 Era” di Auditorium Kampus 2, Gedung Thomas Aquinas UAJY, Jumat (18/10). Acara ini menghadirkan 4 (empat) narasumber yang menyampaikan materi tema dari berbagai sudut pandang. Dari sudut pandang pemerintah disampaikan oleh Dr. Sayuri Egaravanda, S.Kom, M.Eng. selaku perwakilan dari Dinas Komunikasi dan Informatika DIY. i, Agustinus Fritz Wijaya sebagai Direktur Conference Committee AISINDO dari sudut pandang akademisi, Fanky Christian sebagai Ketua DPD DKI Asosiasi Pengusaha TIK Nasional dan Karim Taslim sebagai Direktur PT Skymind Technology Indonesia menyampaikan materi dari sudut pandang praktisi. Dengan narasumber yang berasal dari pemerintah, akademisi, dan praktisi, diharapkan peserta mendapatkan gambaran yang utuh mengenai penerapan sistem informasi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam acara ini, disampaikan bahwa penggunaan teknologi informasi yang sangat luas telah mengubah banyak aspek kehidupan masyarakat, khususnya dalam jenis pekerjaan. Saat ini masyarakat sedang menghadapi disrupsi teknologi di mana pekerjaan yang repetitif mulai digantikan oleh komputer. “Peran manusia masih sangat dibutuhkan, khususnya dalam menganalisis data dan mengambil keputusan. Oleh karena itu, upskilling dan reskilling sangat dibutuhkan oleh siapapun untuk menghadapi perkembangan zaman,” ujar Karim Taslim. Walaupun teknologi berkembang dengan sangat pesat, unsur budaya tidak boleh ditinggalkan. Sayuri Egaravanda dari Dinas Komunikasi dan Informatika DIY mengatakan, “Penerapan sistem informasi di kota Jogja sangat terbuka namun perlu diperhatikan memperhatikan unsur budaya Yogyakarta. Misalnya tidak diperbolehkannya memasang layar besar di sepanjang Jalan Malioboro.” Acara ini diikuti oleh mahasiswa Sistem Informasi (SI) UAJY, acara ini juga diikuti oleh HIMSI se-DIY dan Jawa Tengah, antara lain mahasiswa dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Universitas AMIKOM Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Universitas Respati Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), dan UPN Veteran Yogyakarta. Selain menambah pengetahuan, acara ini diharapkan dapat membangun relasi yang lebih solid antar mahasiswa Sistem Informasi se-DIY dan Jawa Tengah.

berita

Kelompok Studi Aplikasi dan Database Sukses Menyelenggarakan Workshop Pembangunan Website

Sabtu, 12 Oktober 2019, Program Studi Sistem Informasi menyelenggarakan workshop dengan tema “Build Your Own Website” di Laboratorium Rekayasa Proses Bisnis, Gedung Bonaventura UAJY. Workshop ini merupakan salah satu program kreativitas mahasiswa dari Kelompok Studi Aplikasi dan Database. Acara workshop ini dipandu oleh Bekti Suratmanto, S.T. sebagai trainer, dan Veni Manik, Clara Sidauruk, Ivan Mellisio Sianturi, Andhyka Hendra Kurniawan, Fedrian Wirayudha sebagai co-trainer yang telah berpengalaman di bidang perancangan dan pembangunan website. Dalam workshop ini, peserta dilatih untuk dapat membuat website secara mandiri dengan menggunakan wordpress yang merupakan salah satu CMS (Content Management System). Materi yang disampaikan di workshop ini sangat komprehensif, mulai dari pengenalan wordpress, pembangunan website menggunakan wordpress secara online dan offline, penggunaan database MySQL, sampai dengan cara melakukan hosting website yang telah selesai dibuat. Di sesi terakhir workshop, peserta diminta untuk melakukan hosting hasil website yang telah dibuat pada hosting yang telah disediakan oleh panitia workshop. Workshop dihadiri oleh 15 peserta yang terdiri dari mahasiswa UAJY, mahasiswa dari luar UAJY, dan umum. Dengan mengikuti workshop “Build Your Own Website” ini diharapkan peserta mampu merancang dan membangun website milik pribadi secara mandiri. Selain itu, melalui workshop ini, panitia berharap program seperti ini dapat diselanggarakan kembali dan dapat menjadi wadah penyaluran pengetahuan penggunaan teknologi informasi di masyarakat.

berita

Workshop Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif di Bidang Sistem Informasi

Program Studi Sistem Informasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (SI UAJY) menyelenggarakan “Workshop Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif di Bidang Sistem Informasi”, 19-21 September 2019 di Gaia Cosmo Hotel Yogyakarta. Workshop ini terbuka bagi dosen, mahasiswa, dan praktisi dalam bidang sistem informasi, ilmu komputer, dan teknik informatika. Acara ini diawali dengan sambutan Ibu Clara Hetty Primasari, S.T., M.Sc. selaku ketua panitia workshop. Acara ini menghadirkan Bapak Samiaji Sarosa, S.E., M. Info.Sys., Ph.D. dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika UAJY sebagai pembicara metode penelitian kualitatif dan Bapak Ir. Paulus Insap Santosa, M. Sc., Ph.D., dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) UGM, sebagai pembicara metode penelitian kuantitatif. Acara ini dikemas dalam diskusi interaktif antara pembicara dan peserta. Dengan diskusi interaksi, peserta menjadi lebih mudah dalam menyampaikan permasalah penelitian kualitatif dan kuantitatif dan mendapatkan penyelesaian ataupun jalan tengah dari permasalahan metode penelitian. Peserta berasal dari berbagai universitas di Indonesia antara lain Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Universitas Islam Madura, Universitas Narotama, UPN Veteran Yogyakarta, Universitas Amikom, UPN Veteran Jawa Timur, STKIP Citra Bangsa, Universitas Nahdatul Ulama Surabaya, AKPRIND Yogyakarta, dan UMI Makassar. Sesuai dengan tujuannya, diharapkan workshop ini dapat meningkatkan kualitas penelitian khususnya dalam bidang sistem informasi. 

berita, prestasi

Megawati Theresia wakili UAJY dalam Nationwide University Network in Indonesia (NUNI) Student Camp

Nationwide University Network in Indonesia (NUNI) merupakan salah satu organisasi yang menjaring kerjasama dengan universitas-universitas di Indonesia untuk kolaborasi akademik sehingga menciptakan universitas yang berkompetensi dan mampu menjawab isu-isu nasional maupun global. Organisasi ini berdiri pada tahun 2011 dan beranggotakan 21 universitas di Indonesia. Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) sendiri merupakan salah satu anggota dari NUNI yang turut menjadi bagian dalam perjalanan menuju World Class University. Pada tahun 2019, NUNI mengadakan sebuah Student Camp dengan tema “Catering For Millenials With Socioecopreneur Intellection” yang ebrlangsung selama 2-4 September 2019. Student Camp ini mengajak mahasiswa untuk berpikir kritis dan kreatif  terhadap permasalahan yang terjadi dilingkungan sekitar serta memiliki jiwa socioecopreneur. Berkaitan dengan event ini, UAJY mengirimkan 3 delegasi dimana salah satu dari 3 delegasi tersebut merupakan mahasiswi Program Studi Sistem Informasi UAJY, yaitu Megawati Theresia. Student Camp ini berlangsung selama 3 hari dan dilaksanakan di Malang dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai tuan rumah. Pada hari pertama, delegasi diberikan materi ‘Young Socioecopreneurship’ yang kemudian dilanjutkan dengan simulasi proyek untuk membantu delegasi dalam wawancara, ideation, dan prototyping dalam proyek yang akan dikerjakan nantinya. Setelah pemaparan dan istirahat, kegiatan dilanjutkan dengan perjalanan menuju lokasi dimana delegasi akan tinggal selama 3 hari kedepan dan mengerjakan proyeknya. Megawati Theresia sendiri mendapatkan tempat di desa Beji dengan fokus proyek usaha industri tahu yang dimiliki Pak Ngatari, yaitu seorang pengusaha tahu tradisional . Selama 2 hari kedepan, delegasi melakukan wawancara, mengumpulkan data, mengelompokkan data, mencari inti permasalahan hingga pada akhirnya menghasilkan sebuah solusi dan membuat prototype. Proyek ini menuntut delegasi untuk bekerja dengan creative thinking. Selama melakukan observasi delegasi akhirnya menemukan dimana pada industri tahu yang dijalani oleh pak Ngatari teradapat beberapa masalah, diantaranya adalah pemotongan tahu secara manual yang memakan waktu yang cukup lama, sering mengalami kelelahan karena mengangkat beban yang berat dan kesusahan pada saat proses pencetakan tahu. Melalui permasalahan ini delegasi akhirnya membuat beberapa solusi, diantaranya adalah membuat pisau yang adjustable sehingga tahu dapat dipotong dengan sekali potong saja, solusi lainnya adalah membuat trolley untuk mempermudah pak Ngatari dalam mengangkat dan memindahkan beban, serta membuat cetakan tahu yang tidak membutuhkan tenaga yang cukup banyak. Solusi ini diharapkan dapat mempermudah pak Ngatari dalam menajalni proses pembuatan tahu dan bisa menjadi nilai ‘bisnis’ bagi pak Ngatari untuk membantu pengusaha tahu lainnya yang mengalami kesulitan yang serupa. Pada hari ketiga, delegasi kembali ke UMM dan mempresentasikan hasil proyeknya dihadapan para rektor-rektor perwakilan 21 universitas di Indonesia. Pada saat presentasi, Wakil Rektor 3 UAJY, yaitu Pupung Arifin, S.Sos., M.Si berkesempatan hadir dan menyaksikan presentasi oleh delegasi-delegasi dari UAJY. Selanjutnya, delegasi kembali ke daerah masing-masing. Walaupun sudah kembali ke daerah masing-masing, ikatan keluarga sangat erat pada tiap delegasi Student Camp NUNI 2019.

Scroll to Top