Okai gais, finally lima hari empat malam pun telah kami lalui di negeri yang terkenal dengan sebutan gajah putih dan kami pun mulai berkemas pulang pada tanggal 10 Oktober 2019 malam harinya. Dikarenakan bagasi yang akan kami bawa pulang banyak dan tidak membeli bagasi pada saat pemesanan tiket pesawat, kami pun memutuskan untuk pergi ke Khao San Road untuk mencari tas yang berukuran besar untuk memasukan semua bagasi kami bersama Mr. Blank On. Singkat cerita kami pun mendapatkan tas dengan harga 500 Bath atau kisaran Rp. 250.000 setelah tawar menawar yang dilakukan. Jadi, tips nih kalau berbelanja di night market Thailand, kalian harus bisa tawar menawar harga gais kalau ga kalian bakal rugi sendiri. Setelah itu kami kembali ke hotel dan berkemas untuk kepulangan keesokan harinya. Keesokan harinya tepat tanggal 11 Oktober 2019 sebelum meninggalkan hotel untuk ke bandara, kami sarapan dengan membeli makanan di 7-Eleven dan tepat pukul 6 pagi kami menuju Bandara Don Mueang untuk kembali ke Indonesia. Jadi dapat dikatakan bahwa kami kembali melalui bandara yang berbeda dengan bandara ketika ketibaan di negeri ini.
Sesampainya di bandara, kami melakukan check in dan proses imigrasi yang memakan waktu sekitar 1 jam dikarenakan terdapat masalah dalam prosesnya. Dikarenakan hal tersebut, penerbangan yang seharusnya berangkat pukul 9 waktu setempat mengalami delay dan keberangkatan diundur pukul 12 siang. So, tidak selamanya maskapai yang delay itu dikarenakan pesawatnya jelek loh gais tapi juga bisa karena kita, penumpang yang mengalami permasalahan saat check-in, jadi jangan hanya menilai dari satu sisi saja ya gais.
Back to topic, sebelum boarding-time kami menunggu dulu nih dan salah satunya Mr. Blank On eksis untuk foto-foto di bandara ini dan beliau juga berkesempatan untuk menunggu di lounge nya loh gais, enak banget kan ga kaya kami mahasiswanya yang terlantar di luar.
Ketika sudah pukul 12 siang, penerbangan pun dilakukan dan kami transit di Malaysia selama kurang lebih 6 jam.
Setibanya di Malaysia, kami pun memutuskan untuk memesan makan siang seperti Mie Laksa dan Nasi Lemak yang merupakan makanan khas Malaysia dikarenakan sudah lapar banget. Setelah memesan makanan, beberapa dari kami memutuskan untuk duduk sambil bercerita sembari menunggu waktu keberangkatan ke Jakarta dan beberapa dari kami ada yang melakukan pijat di kursi pijat yang telah disediakan pihak bandara plus ada juga yang keliling bandara internasional Kuala Lumpur. Setelah waktu menunjukkan pukul 16 waktu setempat, kami pun memutuskan untuk menuju ke imigrasi dan menunggu boarding time hingga saatnya kami berangkat ke Jakarta pukul 19 waktu setempat.
Kami pun tiba di tanah air tepatnya Jakarta, Indonesia kisaran jam 9 malam. Namun setibanya kami di Bandara Soekarno-Hatta, kami disibukkan dengan pengurusan imigrasi dan bagasi yang kami bawa dari Bangkok, Thailand. Hal-hal tersebut memakan waktu sekitar 1 jam dan kami pun baru keluar dari bandara sekitar jam 10 malam.
Setelah mobil penjemputan kami tiba, kami pun berpisah dengan Bapak Yossy dikarenakan beliau masih harus di Jakarta sedangkan kami harus kembali ke Yogyakarta menghadapi realita kembali. Perjalanan yang kami tempuh untuk tiba di Yogyakarta kurang lebih sekitar 12 jam. Ketika ditengah perjalanan, kami memutuskan untuk berhenti dikarenakan kami kelaparan setelah makan siang terakhir di bandara internasional Kuala Lumpur.
Setelah itu, kami pun melanjutkan perjalanan dan tiba di Yogyakarta tepatnya Universitas Atma Jaya Yogyakarta Gedung Bonaventura jam setengah 11 siang. Perjalanan yang melelahkan memang namun pengalaman dan momen bersama teman, dosen, dan tempat baru yang kami kunjungi selama di Singapura, Bangkok, Malaysia tersebut adalah yang paling berharga dibandingkan rasa lelah kami. Jadi, sekian nih gais akhir cerita dari kami baik dari berangkat sampai kembali ke Yogyakarta. Kalau kalian ingin menambah pengalaman dan memang didukung baik dari finansial plus keluarga, yuk ikutan kuliah lapangan ke luar negeri *kalau dibuka kelasnya kembali ya gais*, see ya di next time!